
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI PENERAPAN METODE READING GUIDE PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS (PTK DI KELAS VII MTs NU 08 GEMUH DESA PAMRIYAN KECAMATAN GEMUH KABUPATAEN KENDAL)”
OLEH :
AHMAD SOBIRIN, S.Pd.I
MAHASISWA PPG UIN SUNAN KALIJAGA
JOGJAKARTA
TAHUN 2022
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI PENERAPAN METODE READING GUIDE PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS (PTK DI KELAS VII MTs NU 08 GEMUH DESA PAMRIYAN KECAMATAN GEMUH KABUPATAEN KENDAL)
- Latar Belakang Masalah
Pada penelitian ini penulis akan meneliti proses pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berupa mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di Kelas VII MTs NU 08 Gemuh Desa Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. Alasan peneliti memilih pelajaran Al- Qur’an Hadits adalah salah satu Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam yang merupakan sumber ajaran Islam yang bertujuan untuk memberikan pemahaman agar peserta didik sejak dini belajar, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Dalam mata pelajaran ini sesuai dengan kurikulum memang harus ada model pembelajaran atau metode yang secara langsung harus melibatkan peserta didik, artinya bukan hanya guru yang berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam
memajukan peradaban Islam. manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup Lokal, Nasional, Regional maupun Global.
2009), 4.
3 Lukman Zain, Pembelajaran Al-Qur’an Hadits, (Jakarta: Dirjen Pendis, Depag RI,
Firman Allah dalam Al-Qur’an tentang pendidikan.
- Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. para malaikat dan orang-orang yang berilmu[188] (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.4 (QS Al-Imron [3]:18).
[188] ayat Ini untuk menjelaskan martabat orang-orang berilmu.5
Dari permasalahan-permasalahan diatas, masalah yang utama adalah penggunaan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru didalam proses pembelajaran. Metode yang digunakan oleh guru harus direnovasi, sehingga metodenya menjadi lebih bervariasi dan peserta didik tidak merasa bosan, sehingga penggunaan metode pembelajaran dapat mempengaruhi pemahaman belajar peserta didik. Maka perlu adanya solusi yang tepat untuk perbaikan dalam proses pembelajaran yaitu perlunya meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits melalui inovasi metode atau
strategi pembelajaran.6
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti menetapkan strategi
yang tepat untuk mengatasi permasalahan pembelajaran. Berdasarkan alasan tersebut, maka dilakukan penelitian tindakan kelas guna memperbaiki proses pembelajaran. Sebagaimana dijelaskan bahwa proses belajar yang menarik dan aktif adalah keinginan setiap praktisi pendidikan. Oleh karena itu penulis menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
4 Departemen Agama RI, Al-Qur’an & Terjmah Mushaf Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: Syarefa Publising, 2013), 52.
5 Al-Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin, Penerjemah Ibnu Ibrahim (Jakarta: PT.
Gramedia, Cetakan I, 2011), 3-4
6 Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV. Wacana Prima, 2008), 40.
Dalam istilah bahasa Inggris Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh peserta
didik..8
PTK Bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan
masalah pembelajaran disekolah. Peneliti menetapkan metode pembelajaran jenis Reading Guide yang tepat untuk mengatasi masalah pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Kelas VII MTs NU 08 Gemuh Desa Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. Salah satu metode yang menarik dalam proses belajar mengajar adalah metode Reading Guide, dimana dalam prosesnya lebih mengedepankan atau berpusat pada keaktifan peserta didik dalam proses belajar mengajar serta lebih menekankan pada keaktifan peserta didik, diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Strategi pembelajaran aktif jenis Reading Guide merupakan suatu strategi panduan membaca untuk memahami materi pelajaran. Strategi ini memandu peserta didik untuk membaca panduan materi yang telah disiapkan oleh guru dan yang akan diajarkan dengan waktu yang dibatasi. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dibaca oleh
peserta didik.
7 Eneng Muslihah, Metode dan Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Haja Mandiri, 2014),
2.
8 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,. (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2010), 132
Tujuan dari strategi Reading Guide antara lain: melatih peserta didik untuk membaca yang baik dan benar, peserta didik dapat memahami isi bacaan dengan mandiri, selain itu peserta didik siap untuk mengikuti proses pembelajaran. 13
Dengan penggunaan strategi Reading Guide diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam belajar Al-Qur’an Hadits. Untuk lebih jelasnya, meningkatkan hasil belajar Al-Qur’an Hadits diarahkan untuk membentuk kepribadian yang Qur’ani dan mu’min haqq. Tujuan meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits adalah untuk meningkatkan kemauan, kemampuan serta semangat bagi peserta didik agar lebih baik dalam memperbaiki mutu pribadinya dan mempelajari Al-Qur’an Hadits dengan baik.
- B. Rumusan Masalah
Menurut Sugiono masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan yang seharusnya dan apa yang benar-benar terjadi.16 Dengan berdasarkan uraian di atas maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
- Bagaimana penggunaan metode Reading Guide Kelas VII MTs NU 08 Gemuh Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi hadits Riwayat Tirmidzi dari Abdullah Bin Abbas tentang keutamaan sabar.?
- Bagaimana hasil belajar Peserta Didik Kelas VII MTs NU 08 Gemuh Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits materi Hadits Riwayat Muslim dari Abu Yahya Shuhaib Bin Sinan Tentang Indahnya syukur melalui metode Reading Guide?
- C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
Dalam berpedoman dan berlandasan pada perumusan masalah diatas maka dapat diutarakan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik setelah dilaksanakannya pembelajaran Al-Qur’an Hadits melalui penerapan metode Reading Guide PTK di Kelas VII MTs NU 08 Gemuh Desa Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal.
- KEGUNAAN PENELITIAN
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagi berikut:
- Dapat memberikan kontribusi keilmuan tentang bagaimana menciptakan pembelajaran yang bermakna sehingga peserta didik memperoleh hasil belajar yang baik.
- Menambah informasi dan pengetahuan dalam khasanah keilmuan, khususnya kajian tentang Al-Qur’an Hadits.
- Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan pengalaman dalam pembelajaran Al-qur’an Hadits menggunakan metode tanya jawab dan sebagai latihan praktek lapangan melalui analisa serta memperoleh data yang konkrit dalam penelitian tersebut.
- Bagi guru, dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna sehingga diminati oleh peserta didik dan mendapatkan tambahan wawasan serta keterampilan pembelajaran yang dapat digunakan untuk kelancaran proses belajar mengajar.
- Bagi peserta didik, memperoleh pelajaran Al-Qur’an Hadits yang lebih menarik sehingga menjadikan salah satu mata pelajaran yang diminati
- TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Telaah pustaka yang akan dirujuk dalam penelitian ini adalah yang berhu-bungan erat dengan:
- Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
- Pembelajaran Al-Qur’an hadits
- Karakteristik Pembelajaran Al-Qur’an hadits dan Keterampilan Proses
- Karakteristik Pembelajaran Al-Qur’an hadits dan Keterampilan Menulis
- LANDASAN TEORI
- A. Landasan Teoritik
- Pengertian Hasil Belajar a. Pengetian Belajar
Sejak lahir manusia sudah diberi kemampuan belajar oleh Allah
SWT. Al-Qur’an memerintahkan kepada umat Islam untuk belajar sejak
ayat al-Qur’an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.17
”Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”18 (al-Alaq: 1-5)19
Secara umum, belajar dapat diartikan sebagai proses transfer yang ditandai oleh adanya perubahan pengetahuan, tingkah laku dan kemampuan seseorang yang relatif tetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman yang terjadi melalui aktifitas mental yang bersifat aktif, konstruktif, komulatif dan berorientasi pada tujuan.20
Menurut R. Gagne yang dikutip oleh Ahmad Susanto belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dimaknai sebagai proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.21
Menurut Higlar dan Brower dalam bukunya Theories of Learning
yang dikutip oleh M. Ngalim Purwanto Menyatakan: “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamanya yang berulang-ulang dalam siuasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecendrungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan keadaan sesaat seseorang”. Hal yang hampir senada dikemukakan oleh Muhibin Syah: “Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap ssebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif”.22
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri seorang berkat pengalaman dan pelatihan. Pengalaman dan pelatihan itu terjadi melalui interaksi antara individu dan lingkunganya. Lingkungan memiliki arti luas, tidak hanya lingkungan alamiah, tetapi juga lingkungan sosial. Setiap tingkah laku meliputi aspek struktural (jasmaniah) dan aspek fungsional (rohaniah). Jadi, setiap tingkah laku mengandung kedua aspek itu, yang satu sama lain saling berinteraksi dan
ssaling mempengaruhi.23
- b. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor dari hasil tes mengenai sejumlah pelajaran tertentu. Sedangkan Marimba mengatakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan seseorang atau kelompok yang secara langsung dapat
diukur”. 25
20 Abdul Mu’thi (Ed), PBM-PAI di Sekolah Eksistensi dan Proses Belajar-Mengajar
Pendidikan Agama Islam (Semarang: Fakultas Tarbiyah Iain Walisongo Semarang, 1998), 92
21 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (Jakata: Kencana Prenada Media Grup, 2013), 1.
22 Eneng Muslihah, Metode dan Strategi Pembelajaran (Jakarta: Haja Mandiri, 2014),
62.
23 Oemar Hamalik, Strategi Belajar Mengajar, Berdasarkan CBSA (Bandung: Sinar
Baru 1991), 17.
25 Nasar, Merancang Pembelajaran Aktif Dan Konstektual Berdasarkan Sisko,
Panduan Praktis, Silabus dan RPP, (Jakarta: Grasindo, 2006), 32
- c. Aspek-Aspek Hasil Belajar
Hasil belajar atau prestasi belajar adalah tahap pencapaian aktual yang ditampilkan dalam bentuk perilaku yang meliputi aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik dan dapat dilihat dalam bentuk kebiasaan, sikap, penghargaan, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Paling tidak ada tiga aspek yang menjadi sasaran pengembangan dalam setiap proses pembelajaran, yaitu :
aspek kognitif (pembinaan akal pikiran, seperti kecerdasan, kepandaian, daya nalar). Afektif (pembinaan hati, seperti pengembangan
rasa, kesadaraan, kepekaan emosi dan kematangan spiritual).
Psikomotorik (pembinaan jasmani, seperti menjaga kesehatan, pengembangan kneterampilan).
- Metode Reading Guide
- Pengertian Reading Guide
Tugas utama metode pendidikan adalah mengadakan aplikasi prinsip prinsip psikologis dan pedagogis sebagai kegiatan antar hubungan pendidikan yang terealisasi melalui penyampaian keterangan dan pengetahuan agar peserta didik mengetahui, memahami, menghayati dan meyakini materi yang diberikan, serta meningkatkan keterampilan olah pikir. Selain itu tugas utama metode tersebut adalah membuat perubahan
dalam sikap dan minat serta memenuhi nilai dan norma yang
berhubungan dengan pelajaran dan perubahan dalam pribadi dan bagaimana faktor-faktor tersebut diharapkan menjadi pendorong ke perbuatan nyata.29
29 Mahfudz Salahuddin, Metodologi Pendidikan Agama, (Surabaya: Bina Ilmu, 1987),
25
“Metode Reading Guide merupakan suatu strategi panduan membaca untuk memahami materi pelajaran. Strategi ini memandu
peserta didik untuk membaca panduan materi yang telah disiapkan dengan waktu yang dibatasi. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dibaca.” Tujuan dari strategi Reading Guide antara lain: melatih peserta didik untuk membaca yang baik dan benar, peserta didik dapat memahami isi bacaan dengan mandiri, selain itu peserta didik siap untuk mengikuti proses pembelajaran.”
Reading Guide merupakan metode pembelajaran yang menggunakan suatu panduan baku. Metode Reading Guide dilaksanakan dengan cara guru memilih materi yang yang akan dipelajari pada hari itu. Lalu guru membuat daftar pertanyaan sebanyak mungkin berdasarkan materi yang akan dipelajari. Jadi daftar pertanyaan tersebut telah mencakup semua inti materi dalam buku ajar. Selanjutnya materi dan daftar pertanyaan tersebut dibagikan kepada semua peserta didik untuk dipelajari dengan seksama dan berusaha menemukan jawaban berdasarkan panduan dari daftar pertanyaan yang tersedia.
Setelah waktu belajar yang dialokasikan selesai, guru kemudian memimpin para peserta didik dengan menyampaikan semua pertanyaan tersebut satu persatu untuk dijawab oleh para peserta didikdengan sistem berebut setelah sebelumnya para peserta didikmenutup buku ajar dan daftar pertanyaan berikut jawaban mereka. Hal ini dimaksudkan agar peserta didikdalam menjawab setiap pertanyaan itu murni berdasarkan daya ingat mereka. Siapa yang lebih dahulu mengangkat tangan maka
guru akan menunjuknya sebagai peserta didikyang berhak menjawab pentanyaan. Hal ini dimaksudkan agar peserta didiklebih aktif dan mandiri. Dan untuk pemerataan, setiap peserta didikhanya berhak menjawab satu pertanyaan saja, kecuali kalau ternyata jawabannya salah maka ia masih berhak untuk ikut berebut menjawab pertanyaan berikutnya.
- b. Langkah-Langkah Penerapan Metode Reading Guide
Pada penelitian ini penulis menggunakan strategi pembelajaran Reading Guide yang mana metode ini tidak terlalu membebani seorang peserta didik, peserta didik diharapkan mencari point-point bacaan yang telah ditentukan oleh pengajar.
Adapun langkah-langkah penerapan metode Reading Guide ini adalah:
- a) Menentukan bacaan yang akan dipelajari.
- b) Membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh peserta didik atau kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema yang dapat diisi oleh mereka dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi.
- c) Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisinya kepada peserta didi
- d) Tugaskan peserta didik adalah mempelajari bahan bacaandengan menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Batasi aktifitas ini
sehingga tidak memakan waktu yang berlebihan.
- e) Bahas pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menanyakan jawaban kepada peserta didik.
- f) Guru memberi ulasan dan penjelasan secukupnya.35
- c. Kelebihan dan Kelemahan Penerapan Metode Reading Guide
Dalam menggunakan metode ini terdapat beberapa kelebihan diantarannya adalah:
1) Peserta didik lebih berperan aktif
2) Materi dapat lebih cepat diselesaikan dalam kelas
3) Membangkitkan minat baca peserta didik
4) Mengerti peserta didik yang serius dan tidak serius dalam belajar
5) Peserta didik dituntun untuk teliti dalam menjawab soal (tidak asal- asalan)
6) Guru mudah mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa dalam membaca
7) Adanya keseimbangan dalam mengembangkan ranah kognitif, afektif dan psikomotor
8) Guru mudah mengetahui pesrta didik yang malas dan tidak malas
Adapun kelemahan-kelemahan strategi Reading Guide
diantarannya adalah sebagai berikut:
1) Kurang efektif dalam membaca karena singkatnya waktu
2) Kadang membuat jenuh pesrta didik.36
Beberapa alasan digunakannya strategi Reading Guide pada pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah:
1) Efektivitas, karena peserta didik tidak harus membaca dan mempelajari materi pada buku ajar secara keseluruhan. Mereka cukup mempelajari materi yang sudah disusun dalam daftar pertanyaan yang akan mereka isi.
2) Komprehensif, karena apa yang ada dalam daftar pertanyaan itu telah mencakup seluruh inti materi dalam buku ajar.
35 Zain, Hisyam, dkk, Strategi Pembelajaran aktif, (Yogyakarta: CTSD, 2002), 8
36 Zain, Hisyam, dkk, Strategi Pembelajaran aktif, (Yogyakarta: CTSD, 2002), 9
3) Melekat, karena di samping mereka telah mengerjakan tugasnya sendiri, mereka sekaligus harus mengingat-ingatnya karena sesi berikutnya adalah tanya jawab dimana mereka akan berebut untuk menjawabnya.
4) Menyenangkan, karena proses pembelajaran tidak harus di kelas, tetapi bisa dilakukan dimanapun saja. peserta didik juga boleh mengambil posisi belajar sesukanya, misalkan dengan duduk bersila, jongkok, berdiri dan lain-lain. Prinsipnya, mereka harus menyelesaikan tugasnya mengisi jawaban dari daftar pertanyaan
yang mereka bawa dan tidak boleh mengganggu temannya.37 Dengan penggunaan strategi Reading Guide diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam belajar Al-Qur’an Hadits.
- Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits
Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits termasuk di dalam rumpun mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang mana tujuan dan fungsi mata pelajaran Al-Qur’an Hadits tidak jauh dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Mata pelajaran Al-Qur’ah Hadits merupakan unsur mata pelajaran pendidikan agama Islam pada Madrasah Tsanawiyah yang merupakan kepada peserta didik untuk memahami Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber ajaran agama Islam dan mengamalkan isi pandangannya sebagai
petunjuk dan landasan dalam kehidupan sehari-hari.38
37 Saiful Bahri Jamarah Dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1995), 44
38 Muhaimin, Et.el, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung :PT. Remaja Rosdakarya,
2002), 75-76.
- Pengertian Al-Qur’an Hadits Sebagai Mata Pelajaran
Pendidikan Al-Quran dan Hadits di Madrasah Tsanawiyah sebagai landasan yang integral dari pendidikan Agama, memang bukan satu-satu faktor yang menentukan watak dan kepribadian peserta didik, tetapi secara subtansial mata pelajaran Al-Qur’an Hadits memberikan kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk memperaktekan nilai-nilai keyakinan keagamaan (tauhid) dan ahlaqul
karimah dalam kehidupan sehari-hari.39
- b. Tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs
Pembelajaran adalah bagian dari upaya untuk mempersiapkan sejak dini agar peserta didik memahami, terampil melaksanakan dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an dan Hadits melalui kegiatan pendidikan. Tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs Nurul Mubin Desa Margasari Kabupaten Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timuradalah agar peserta didik mampu membaca, menulis, menghafal,
mengartikan, memahami dan terampil melaksanakan isi kandungan Al- Qur’an Hadits dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Inti ketakwaan itu ialah berakhlak mulian dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
39 Achmad Lutfi, Pembelajaran Al-Qur‟an & Hadits,(Jakarta: DIRJEN PENI DEPAG RI, 2009), 2.
Mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits juga berfungsi untuk:
1) Membimbing peserta didik kearah pengenalan, pengetahuan, pemahaman dan kesadaran untuk mengamalkan kandungan ayat-ayat suci Al-qur’an dan Hadits.
2) Menunjang bidang-bidang studi lain dalam kelompok pengajaran agama Islam, khususnya bidang studi aqidah-akhlak dan syari’ah.
3) Merupakan mata rantai dalam pembinaan kepribadian peserta didik ke arah pribadi utama menurut norma-norma agama.41
Lebih khusus, bahwa terdapat tiga tujuan pembelajaran yang berlaku untuk semua bentuk pembelajaran, tiga aspek tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits meliputi: pertama, Tahu, mengetahui (disebut aspek knowing). Kedua, Terampil melaksanakan atau mengerjakan apa yang ia ketahui itu (disebut sebagai aspek doing). Dan ketiga, Melaksanakan apa yang ia ketahui itu (yang disebut aspek
being).42
- HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan kajian teori yang relevan dan sejumlah asumsi dasar sebagai-mana dikemukakan, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah: Serangkaian tindakan dan refleksi terhadap pembelajaran tematik dengan media lingkungan dapat meningkatkan keterampilan proses dan keterampilan menulis siswa Kelas VII MTs NU 08 Gemuh Desa Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal
41 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,
2014) 174-175
42 Achmad Lutfi, Pembelajaran Al-Qur‟an & Hadits,(Jakarta: DIRJEN PENI DEPAG RI, 2009), 60.
- METODE PENELITIAN
Suatu pendekatan atau metode ilmiah, juga yang ada dalam penelitian, tentu tidak terlepas dari kebaikan dan kelemahan, keuntungan dan kerugian. Oleh karna itu, untuk dapat memberikan pertimbangan dan keputusan mana yang lebih baik tepatnya lebih cocok penggunaan suatu pendekatan, terlebih dahulu perlu dipahami masing-masing pendekatan tersebut. Dalam pertumbuhan ilmu pengetahuan, suatu teori yang dipandang sudah tidak baik dan dikalahkan oleh teori baru, maka teori yang sudah ditumbangkan tersebut pasti tidak berlaku lagi. Dengan kata lain, jika suatu teori belum tumbang pasti memiliki keampuhan.48 Penelitian yang digunakan peneliti yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Researh) yakni kegiatan penelitian untuk mendapatkan kebenaran dan manfaat praktis dengan cara melakukan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif.49 Menurut Rochiati Wiraatmaja, penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencoba suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.50 Dari pengertian di atas, maka dapat dambil kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik yaitu dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati dan merefleksi tindakannya secara kolaboratif dan partisipatif.
48 M. Saekan Muchith. dkk, Classroom Action Research, (Semarang: Rasail Media
Group 2009), 13.
49 Mohammad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Wacana Prima, 2007), 6.
50 Rochiati Wiraatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: Rosdakarya 2005), 13.
- Kancah Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti (Mahasiswa) sebagai pengamat sekaligus menjadi guru terhadap berlangsungnya proses penelitian dan proses belajar mengajar di Kelas VII MTs NU 08 Gemuh Desa Pamriyan Kabupaten Kendal.
- Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di MTs Nurul Mubin Desa Margasari
Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur RT 01 RW 04
Dusun 08. MTs ini terletak pada wilayah pelosok pedesaan dengan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai buruh dan nelayan. Sebagai populasi sekaligus sampel penelitain adalah peserts didik kelas VIII dengan jumlah 25 peserta didik yang terdiri atas 12 peserta didik laki-laki dan 13 peserta didik perempuan.
- Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan Pada 21 Mei sampai 31 Mei 2022 dengan jadwal pelaksanaan sebagai berikut :
Tabel. 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
NO |
Kegiatan
|
Bulan Mei |
|||||||
Tanggal |
|||||||||
21 |
212 |
23 |
23 |
24 |
25 |
26 |
28 |
||
1 |
Perencanaan |
√ |
|
|
|
|
|
|
|
2 |
Pra Siklus |
|
√ |
|
|
|
|
|
|
3 |
Pelaksanaan Siklus I |
|
|
√ |
|
|
|
|
|
4 |
Pelaksanaan Siklus II |
|
|
|
√ |
|
|
|
|
5 |
Pengolahan Data |
|
|
|
|
√ |
√ |
|
|
7 |
Penyusunan Laporan |
|
|
|
|
|
|
√ |
√ |
- Pra Siklus
Langkah awal yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas, yaitu melakukan pengamatan awal berupa kegiatan pra tindakan tanpa mengganggu pembelajaran untuk mengetahui keadaan awal perkembangan pembelajaran peserta didik terutama kegiatan membaca ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits dengan menggunakan lembar observasi dan lembar kerja anak. Selain melakukan pengamatan peneliti juga melakukan penilaian terhadap aktifitas yang dilakukan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus/putaran. Observasi dibagi menjadi tiga putaran, yaitu putaran 1 dan 2 dimana dimasing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif diakhir masing-masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistim pengajaran yang telah dilaksanakan.
Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat Kemmis & Mc Taggart yang dikutip oleh Hufad Achmad menjelaskan tentang tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas. Adapun model dan penjelasan keempat tahap
adalah sebagai berikut:52
Gambar: 3.1: Alur PTK Pendapat Kemmis & Taggart
Siklus I
Permasalahan Perencanaan
Tindakan I
Refleksi I
Pelaksanaan
Tindakan I
Pengamatan / Pengumpulan Data I
Permasalahan baru hasil Refleksi
Perencanaan
Tindakan II
Pelaksanaan
Tindakan II
Siklus II
Apabila Permasalahan
Refleksi II
Dilanjutkan ke
Pengamatan/ Pengumpulan Data II
Belum Terselesaikan
Siklus berikutnya
Berdasarkan pendapat diatas dapat peneliti pahami bahwa dalam penelitian tindakan kelas dilakukan dengan tahapan-tahapan yang dimulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap refleksi yang dilaksanakan secara sistematis agar materi pembelajaran yang disampikan dapat dipahami dengan baik oleh peserta didik.
Tabel. 3.2
|
Lembar Hasil Belajar Pra Sikklus peserta didik pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di kelas VII MTs NU 08 Gemuh Desa Pamriyan Kecamatan Gemuh kabupaten kend
8 |
M FAHRI IHSANUDIN
|
80 |
Tuntas |
9 |
MUHAMMAD ADITYA RIZKI
|
50 |
Belum Tuntas |
10 |
NUR HANIF LAILI
|
60 |
Belum Tuntas |
11 |
NURJIHAN AULIA
|
60 |
Belum Tuntas |
12 |
PUTRI
|
50 |
Belum Tuntas |
13 |
RIRIN ARIZKA
|
60 |
Belum Tuntas |
14 |
ROFIATUL KHASANAH
|
70 |
Tuntas |
15 |
SITI MIFTAKHUL JANNAH
|
40 |
Belum Tuntas |
16 |
TSANIA IDZA SAVITHRI
|
50 |
Belum Tuntas |
17 |
TSANIYA FAUZA ASHILA
|
70 |
Tuntas |
18 |
ANANG BAGUS SATRIO
|
40 |
Belum Tuntas |
19 |
YASIN NUR YUSUP
|
70 |
Tuntas |
20 |
RIZQIYATUS SYIFA ULYA
|
60 |
Belum Tuntas |
21 |
HIMAWAN REZA FEBRIANSYAH
|
70 |
Tuntas |
22 |
Tulusiah |
60 |
Belum Tuntas |
23 |
Uswatun Hasanah |
50 |
Belum Tuntas |
24 |
Zainuddin |
50 |
Belum Tuntas |
25 |
Zakariya |
70 |
Tuntas |
Keterangan :
- Kriteria Hasil belajar
< 65 = Tidak tuntas
≤ 65 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 75 %
- Analisis Data Hasil Belajar
Jumlah nilai semua peserta didik ( ∑X) = 1460
Jumlah peserta didik ( ∑N ) = 25
Jumlah rata-rata semua peserta didik yang tuntas belajar = 8
Sehingga nilai rata-ratanya X =
X =
= 58,4
Ketuntasan belajar (%) P = %
P =
P =32%
Dalam tabel perolehan nilai evaluasi peserta didik dengan nilai tertinggi terdapat 8 peserta didik dan 17 peserta didik mendapatkan nilai rendah di bawah standar KKM yakni 75%, diharapkan pada penelitian nanti hasil belajar peserta didik dapat lebih baik / meningkat.
Kenyataan yang terdapat dilapangan berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan sebelum diadakan tindakan di Kelas VII MTs NU 08 Gemuh Desa Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. Pada Tanggal 23 Juni 2022, terdapat permasalahan di dalamnya, yakni kegiatan pembelajarannya cenderung monoton atau satu arah yaitu ceramah sehingga masih berpusat pada guru, peserta didik bersikap pasif ketika berlangsung pembelajaran di kelas. Dan masih ada peserta didik yang belum mencapai nilai di atas KKM yaitu 75%. Hasil belajar bidang studi Al-Qur’an Hadits peserta didik kelas VII diperoleh 8 peserta didik yang tuntas, 17 peserta didik belum tuntas.53
Dari hasil belajar peserta didik yang masih rendah ini, maka kegiatan pembelajaran harus diinovasi dalam proses pembelajaran di kelas VII MTs NU 08 Gemuh Desa Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2021.
Bertitik tolak dari latar belakang permasalahan tersebut diatas maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Penerapan Metode Reading Guide Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits ( PTK di Kelas VII MTs NU 08 Gemuh Desa Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal)”.
- C. Teknik Pengumpulan Data
- Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.54 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII MTs NU 08 Gemuh Desa Pamriyan Kecamatan Gemuh kabupaten Kendal.
53 Hasil Observasi Survey Pada 22 Juni 2015 di Kelas VIII MTs Nurul Mubin Desa
Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.
Tabel. 3.3
Jumlah Populasi Penelitian
No |
Kelas |
Laki- laki |
Perempuan |
Jumlah |
1 |
VII |
12 |
13 |
25 Peserta didik |
Jumlah |
25 Peserta didik |
Tabel 3.3 Sumber : Dokumen kelas VII Madrasah Tsanawiyah (MTs) NU 08 Gemuh Desa Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal.
- Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data merupakan bagian yang sangat penting dari penelitian itu sendiri. Dalam penelitian tindakan kelas, ciri utama dari pengumpulan data adalah orang sebagai alat yang mengumpulkan data yang diinginkan.
Adapun alat pengumpulan data yang akan penulis gunakan adalah sebagai berikut :
- a. Metode Tes
Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek.
Dalam pembelajaran objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik, minat, motivasi dan sebagainya. Tes dapat juga dapat diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes.55
- Metode Observasi
54 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), 265.
55 Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2010), 45.
Metode observasi adalah suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala-gejala, peristiwa peristiwa dari obyek yang diselidiki. Menurut Sutrisno Hadi, "observasi bisa diartikan pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki."56
Adapun observasi yang peneliti lakukan dalam penelitian ini
adalah observasi partisipan (secara langsung), artinya penulis ikut langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan permasalahan. Metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui kondisi riil di lapangan, dengan adanya metode ini diharapkan mendapatkan informasi yang falid berdasarkan data dan fakta-fakta di lapangan. berdasarkan jenisnya observasi dibagi menjadi 2 yakni :
1) Observasi non partisipan, artinya : peneliti tidak ambil bagian/tidak
terlibat langsung dalam kegiatan orang-orang yang diobservasi.
2) Observasi yang berstruktur, artinya : dalam melaksanakan observasi peneliti mengacu kepada pedoman yang telah disiapkan terlebih dahulu oleh peneliti.
Metode ini merupakan salah satu metode pokok yang digunakan peneliti untuk mengetahui keadaan MTs NU 08 Gemuh yang sebenarnya di lapangan. Adapun data observasi yang dibutuhkan peneliti dengan menggunakan metode observasi yaitu : a) Melihat keadaan langsung proses belajar-mengajar dan aktifitas peserta didik yang dilakukan di madrasah. b) Melihat aktifitas guru dalam menerapkan metode terhadap proses belajar mengajar
56 Sutrisno Hadi, Metodelogi Reaserch,(Yogyakarta: Yayasan UGM 1985),186.
- c. Metode Wawancara
Metode wawancara atau Intervew adalah Adalah suatu pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.57 Percakapan itu dilakuakan oleh dua pihak yaitu pewawancara (InterVewer) yang menunjukkan pertanyaan itu dan yang diwawancarai (interVewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.58
Metode ini digunakan untuk mewawancarai peserta didik guna
memperoleh data – data yang berhubungan dengan hasil belajar peserta didik belajar Al-Qur’an Hadits dan mewawancarai guru guna memperoleh data – data yang berhubungan dengan usaha – usaha yang dilakukan guru dalam menanggulangi problem peserta didik. Sebelum melakukan wawancara peneliti terlebih dahulu mempersiapkan pertanyaan – pertanyaan yang nantinya akan disodorkan kepada subyek penelitian.
- Metode Dokumentasi
Metode Dokumentasi adalah alat pengumpulan data yang digunakan untukmencari, mengenal hal – hal atau variable yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, peraturan – peraturan, dan sebagainya.59
57 Ridwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Penlitian Pemula, (Bandung: Alfabet, 2007), 74.
58 Asep Saiful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan Teori & Praktik, (Jakarta: LOGOS Wacana Ilmu, 1999), 212.
59 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), 274.
.
Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
gambaran umum sekolah, seperti letak geografis, struktur organisasi dan hal – hal yang berkaitan dengan sekolah dan proses belajar mengajar sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang sekolah yang akan penulis teliti. Metode dokumentasi juga digunakan oleh peneliti untuk memperoleh gambaran ketika proses belajar mengajar dilaksanakan.
- Analisa Data
Analisa data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengolah data yang sudah didapat, memilah – milih menjadi satuan dan disesuaikan dengan
bahasan, mensintesisnya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa
yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
- Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dari lapangan yang dilakukan melalui observasi, data yang dapat berupa dokumen, catatan lapangan melalui perilaku subyek penelitian dan sebagainya. Dalam proses pengumpulan data dilaksanakan kegiatan triangulasi, yakni pengecekan terhadap kebenaran data dan penafsiran dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari sumber lain pada berbagai fase penelitian lapangan pada waktu berlainan dan menggunakan metode yang berlainan.
- Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penelitian yang sederhana, pengabstrakan, transformasi data yang muncul dari catatan-catatan hasil dilapangan, Reduksi data bukanlah hal yang terpisah dari analisa data di lapangan.
- Penyajian Data
Penyajian data disini dibatasi sebagai penyajian sekumpulan informasi tersusun yang memberikan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam penyajian data diuraikan seluruh konsep yang ada hubungannya dengan pembahasan penelitian. Oleh karena itu semua data – data di lapangan yang berupa dokumen, hasil wawancara, hasil observasi dan lain – lain akan dianalisa sehingga memunculkan deskripsi dan pada akhirnya dapat menjelaskan adanya permasalahan.
- Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan penggambaran yang utuh dari obyek yang diteliti atau konfigurasi yang utuh dari obyek penelitian. Prosedur penarikan kesimpulan didasarkan pada gambaran informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu pada penyajian data melalui transformasi tersebut, penulis dapat melihat apa yang ditelitinya dan menentukan kesimpulan yang benar mengenai obyek penelitian. Kesimpulan–kesimpulan yang diverifikasi selama penelitian berlangsung.
- SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Penilaian Tindakan Kelas ini dijadikan beberapa Bab pembahasan sebagai kerangka yang dijadikan acuan dalam berfikir secara sistematis. Adapun sistematika pembahasan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :
Bab Kesatu Pendahuluan yang terdiri dari : Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan kegunaan Penelitian, serta Sistematika Pembahasan.
Bab Kedua Landasan Teoritik, Kerangka Berfikir dan Hiptesis Tindakan yang terdiri dari : Landasan Teoritik Meliputi Pengertian hasil Belajar, Hasil Belajar, Aspek-aspek Hasil Belajar meliputi : Aspek Hasil Belajar Kognitif, Aspek Hasil Belajar Afektif, Aspek Hasil Belajar Psikomotorik., Metode Reading Guide terdiri dari : Pengertian Reading Guide, Langkah-Langkah Penerapan Metode Reading Guide, Kelebihan dan Kelemahan Metode Reading Guide., Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits terdiri dari : Pengertian Al-Qur’an Hadits, Tujuan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs, Ruang Lingkup Pendidikan Al-Qur’an Hadits di MTs., Kerangka Berfikir. Hipotesis Tindakan.
Bab Ketiga Metodologi Penelitian yang Meliputi : Pendekatan Penelitian, Kancah Penelitian yang berisi Tempat Penelitian, Waktu Penelitian, Pra Siklus. Teknik Pengumpulan Data.
Bab Keempat Hasil Penelitian dan Pembahasan yang meliputi: Hasil Penelitian yang berisi Deskripsi Hasil Penelitian, Deskripsi Setting Penelitian, Pelaksanaan Siklus Pertama (Siklus I), Pelaksanaan Siklus Kedua (Siklus II). Pembahasan yang berisi, Analisis Penelitian, Pembahasan
Bab Kelima Penutup yang meliputi Kesimpulan dan Saran-Saran.
- DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman Fadl, al-Qur’an dan Terjemahnya Aljumanatul A’li, Jakarta: J- ART, 2005
Achmad Hufad, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Depag RI, 2009.
Ahdi Nur, Pendidikan Keluarga dalam Perspektif Islam, Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2010
Ahmadi Abu, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 2005
Al-Ghazali Al-Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin, Cetakan I, Penerjemah Ibnu
Ibrahim Jakarta: PT. Gramedia, 2011
Asrori Mohammad, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Wacana Prima, 2007
Aqib Zainal, dkk, Penelitian Tindakan Kelas Untuk SD, SLB, dan TK, Bandung: Rama Widya, 2009
Bahri Saiful Jamarah Dan Aswan Zain, Stategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka
Cipta, 1995
Daradjat Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi
Aksara, 2014
Departemen Agama RI, Al-Qur’an & Terjmah Mushaf Al-Qur’an Al-Karim, Jakarta: Syarefa Publising, 2013
Hadi Sutrisno, Metodelogi Research,Yogyakarta:Yayasan UGM 1985
Hasil Survey Pada 22 Juni 2015 di MTs Nurul Mubin Desa Margasari Kecamatan
Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.
Hamalik Oemar, Strategi Belajar Mengajar, Berdasarkan CBSA, Bandung: Sinar
Baru 1991
Ismail, Strategi Pembelajaran PAI berbasis PAIKEM, Semarang: Rasail Media
Grup, Cet. I, 2008.
Lutfi Achmad, Pembelajaran Al-Qur’an & Hadits, Jakarta: DIRJEN PENI DEPAG RI, 2009
Miles Mattew B dan Humberman A Michael, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: Terjemahan Rohendi Rohidi, UI Pres, 1992.
Muhaimin, Et.el, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung :PT. Remaja
Rosdakarya, 2002.
Muchith M. Saekan. dkk, Classroom Action Research, Semarang: Rasail Media
Group 2009
Mu’thi Abdul (Ed), PBM-PAI di Sekolah Eksistensi dan Proses Belajar-Mengajar Pendidikan Agama Islam, Semarang: Fakultas Tarbiyah Iain Walisongo Semarang, 1998
Muslich Mansyur, Melaksanakan PTK Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Muslihah Eneng, Metode dan Strategi Pembelajaran, Jakarta: Haja mandiri, 2014. Nasar, Merancang Pembelajaran Actif Dan Konstektual Berdasarkan Sisko,
PanduanPraktis, Silabus Dan RPP, Jakarta: grasindo, 2006.
Nasib ar-Rifa’i Muhammad, Ringkasan Tafsir Ibn Katsir, Jakarta: Gema Insani
Press, 2001
Nasution Mardiah Kalsum, Dasar-Dasar Kependidikan, Jakarta: Haja Mandiri
2011.
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008
Qardhawi Yusuf, Al-Qur’an Berbicara Tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Gema Insani Press, 1999
Ridwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Penlitian
Pemula,Bandung: Alfabet, 2007.
Saiful Muhtadi, Asep, Jurnalistik Pendekatan Teori & Praktik, Jakarta: LOGOS Wacana Ilmu, 1999.
Mahfudz Salahuddin, Metodologi Pendidikan Agama, Surabaya: Bina Ilmu, 1987
Shihab Umar, Kontekstualitas Al-Qur’an Kajian Tematik Atas Ayat-Ayat Hukum
Dalam al-Qur’an, Jakarta: Pena Madani, 2005
Suciati, Belajar & Pembelajaran 2, Jakarta: Universitas Terbuka, Edisi 1, 2007. Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: CV Alvabeta 1998.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010.
Sukmadinata Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya, 2010
Sumiati, Metode Pembelajaran, Bandung: CV. Wacana Prima, 2008
Susanto Ahmad, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakata: Kencana Prenada Media Grup, 2013
Widoyoko Eko Putro, Evaluasi Program Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2010
Wiraatmadja Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005.
Yahya, Didaktik Metodik, Lampung: Fakta Press IAIN Raden Intan Lampung,
2010
Zain, Hisyam, dkk, Strategi Pembelajaran aktif, Yogyakarta: CTSD, 2002.
Zain Lukman, Pembelajaran Al-Qur’an Hadits, Jakarta: Dirjen Pendis, Depag RI,
2009.
Komentar
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
SERAH TERIMA BANTUAN HIBAH BUS
Pada hari kamis tanggal 1 februari 2024 Alhamdulillahirobbil 'Alamiin... MTs NU 08 Gemuh Menerima Bantuan Hibah berupa BUS dari Pemerintah Kabupaten Kendal dalam hal ini diwakili
UPACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-95 MTs NU 08 GEMUH TAHUN 2023
Sabtu, 28 Oktober 2023 Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 dilaksanakan di halaman madrasah dengan petugas upacara kelas IX-A berjalan dengan lancar dan penuh khidmat. Disampa
SERAH TERIMA BANTUAN DARI INDOSIAR DAN SCTV UNTUK MTs NU 08 GEMUH
Selasa, 11 Oktober 2022 Penyerahan Bantuan Pendidikan dari Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) SCTV-INDOSIAR untuk MTs NU 08 Gemuh. Bantuan berupa: 3 Rak Buku Perpustakaan 100 Buku
PRESTASI PORSEMA YANG DI RAIH MTs NU 08 GEMUH
Alhamdulillah Terima Kasih Peserta Didiknya MATADEWA yang Hebat. Terima Kasih Bapak dan Ibu Guru Pendamping dan Pembina yang Hebat. Matur Nuwun Do'a dan Support Orang Tua serta Wali P
Visitasi Penilaian Calon Sekolah Adiwiyata Kabupaten (CSAK) Tahun 2022 MTs NU 08 Gemuh
Gemuh Kendal - Rabu (24/8/2022), Visitasi Penilaian Calon Sekolah Adiwiyata Kabupaten (CSAK) Tahun 2022 di MTs NU 08 Gemuh Kabupaten Kendal, dilakukan oleh Tim Terpadu yang yang terdi
Ayo Menanam ; One Man One Tree MTs NU 08 Gemuh Ajak Kapolsek Gemuh dan Kepala Desa Pamriyan Menanam Pohon.
Ayo Menanam ; One Man One TreeMTs NU 08 Gemuh Ajak Kapolsek Gemuh dan Kepala Desa Pamriyan Menanam Pohon. Gemuh- Hari ini Jum’at, 5 Agustus 2022, mengambil tema "Small Invesment,
Wujud Nyata Adiwiyata, MTs NU 08 Gemuh Lakukan Kampanye Kebersihan
Sebagai langkah nyata program Adiwiyata Madrasah yang terintegrasi dengan gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah, pihak MTs NU 08 beserta seluruh kader Adiwiyata yang
170 Kader Adiwiyata Madrasah Siap Wujudkan Lingkungan Sehat Sekolah
Dalam rangka mewujudkan salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup, pada hari Jumat 29 Juli 2022, MTs NU 08 Gemuh melaksanakan pelantikan kader Adiwiyata Madrasah tahun pelajaran 2
Kepala MTs Nu 08 Gemuh Lantik 170 Kader Adiwiyata Madrasah
Gemuh -170 Peserta didik di MTs NU 08 Gemuh dilantik menjadi Kader AdiwiyataKepala MTs NU 08 Gemuh selaku Penanggung Jawab Tim Adiwiyata Madrasah , hari ini Jum’at 29 Juli 2022 me
GEBYAR PRAKTIKUM MTs NU 08 GEMUH TAHUN 2022
MTs NU 08 Gemuh membekali peserta didik dengan ilmu yang sangat dibutuhkan untuk masa depannya. Melalui mata pelajaran Fikih siswa harus Praktik sholat janazah. Melalui kitab k
teruskan perjuangan